Rasanya bisa ngucapin salam pagi itu sesuatu banget - mengingat nyaris seminggu full gue mengalami kesulitan berbicara atas tragedi sariawan. *iuh nggak keren banget* (sungguh!) Baiklah, hari ini gue merasa lebih baik - berbicara, mengunyah makanan, dan dengan tenangnya menyeruput susu cokelat yang dingin :D (Alhamdulillah !)
Tunggu, itu baru secuil cerita gue pagi ini. Seperti biasa, gue akan menumpahkan beberapa pemikiran yang menginap di otak gue, contohnya...
Novel - Rabu malam minggu lalu gue berkunjung ke salah satu toko buku di mall daerah senen. Ada dua novel yang gurih banget, cukuplah menjadi obat di weekend gue. Ceritanya rapi banget, emang sih endingnya nggak sulit ditebak, but over all gue suka! Mengimaji lagi deh imajiner gue, menjadi seorang penulis novel masih nempel banget dalam daftar obsesi gue. Bisa menulis dengan rapi dan gurih itu menjadi impian gue. "Dan takkan terhenti setiap jemari ini menari diatas secarik kertas putih berbuih tinta (bukan) emas yang akan selalu menemani perjalanan hidup ku.."
Loe bisa bayangin, kegilaan gue akan membaca novel telah memotivasi gue untuk terus menulis. Sejauh ini menulis setiap curahan hati gue itu lebih baik daripada gue stuck nggak nulis! Puisi atau cerpen tentang cinta yang kedengarannya mudah untuk dijabarkan, ternyata membutuhkan ruang khusus untuk bisa menjadikannya sebuah redaktur yang renyah. Mensingkronkan antara mood, feel dan minat untuk menulis sebuah tema itu juga penting. Jadilah imajiner yang tepat, guys!
then...
Di dunia ini tidak ada yang sempurna - kesalahpahaman, ketidaksengajaan sering kali menjadi point utama akan terjadinya perdebatan. Gue ngerasa sedih, ketika segelintir orang harus mengalami perdebatan hebat dengan ego mereka. Mungkin termasuk gue! Mengambil contoh dari sekitar, mengamati beberapa karakter tiap kepala disekeliling gue cukuplah menjadi bahan pembelajaran untuk gue menuju manusia dewasa.
Manusia Dewasa - tidak hanya berpikir, mereka dituntut untuk benar-benar bisa tepat dalam bertindak. Bijaksana! Mungkin itu point yang tepat untuk menggambarkan tujuan utama dari arti Manusia Dewasa itu sendiri. Namun, dalam usia bumi yang sudah tidak dini lagi telah ditemukan banyak problematika dikalangan Manusia Dewasa. (Haiah, gue ngomong apa ini!)
GALAU - The Big Mistakes you know! *iuh* Dilematis! Memprihatinkan banget kalo harus menyaksikan orang menggalau dan nggak nafsu makan. Bawaannya kenyang dan nggak semangat gitu! Ngelamun, menyendiri bahkan sampai mengurung diri di kamar. Dengerin lagu melankolis, pake kaos dengan warna gelap, mandi pake lama, jalan kaki kek keong, sampai kurang fokus mendengarkan! Galau itu kutukan atau apa, mengubah dunia seseorang dalam sekejap mendadak abu-abu nggak jelas. Menggalau itu apakah sama dengan Menggantungkan perasaan antara duka dan nestapa ya? *hiksss :'( ngeuneus
Well, gue bersyukur banget karena siang ini sudah bisa menikmati seporsi gado-gado dengan cabe satu diakhiri dengan dessert buah jambu air berbumbu gula merah dan cabe secukupnya. Terima kasih untuk doa yang senantiasa selalu tercurah demi kelangsungan hidup gue. *hehehe..* dan thank's a lot untuk semangat super yang Allah kasih dikehidupan gue. Dan di saat...
"Merindukanmu kini hanya sebatas doa, menyelipkan sebuah nama yang pernah hidup di hati dan perasaan. Membayangkan setiap senyuman dan kalimat yang masih teringat, melihat setiap lekuk wajah yang sungguh menyejukkan. Kini tak tahu dimana, hanya doa yang terbaik selalu terucap. Rindu ini tulus, rindu ini selalu dan akan selalu putih seperti salju. Biarkan rindu ini hanya terdengar disini, biarkan kerinduan ini tumbuh semaunya, meskipun terasa enggan pergi dan menjauh. Dan biarkan namanya tetap hidup walau tanpa sosoknya :)
Regards, -gue-