Rasanya gue nggak perlu lagi ngebuka album yang isinya foto-fotonya Galih, kalo soal kerinduan gue sama dia yang belum lagi terjawabkan, gue rasa secangkir hot cappucino udah cukup untuk mensingkronisasikan pikiran gue sama ingatan gue. Gimana manis senyumannya, dan gimana indah sorot matanya. hmm.. jadi khayalan prajurit lagi aja deh :))
God, manggil namanya sampe 108 kali pun Galih nggak akan dateng, kalo gue manggil pake bahasa kalbu. Mungkin cuma vibration semu yang ada disekitar paru-parunya. Jumat lagi di ibukota, dengan rintikan hujan melebihi tiga hari berkelanjutan, rasanya sulit untuk menemukan pelangi di bias jingga sana. Tertutup gelap bahkan menusuk tulang belakang. Oksigen sih emang pekat terasa, cuma dia belum sepenuhnya ngebantu perasaan gue untuk terjamah lagi oleh hati yang lain. Gue nggak butuh istilah Move On dalam kamus hidup gue, setidaknya keyakinan gue tentang cinta itu masih bisa ngebantu gue untuk tetap survive. :)
Di luar sana, rasanya banyak jutaan pasang mata yang merindukan selimut :D maklum jam di dinding mengatakan bahwa kurang lebih 48 menit lagi bubaran kantor. Gue masih betah disini, duduk manis dan bercerita disini. Masih Berjudul Galih, slalu tentang Galih. Gue nggak pernah tau apa Galih bisa baca semua tulisan ini atau enggak.Yang gue tau, gue selalu betah kalo nulis soal dia. Cinta emang bikin gue kelewat egois, egois untuk terus memimpikan Galih. Sudahlah, mimpi itu nggak perlu harus dibeli, bebas sebebas elo natap langit ketika loe tiduran di atas rerumputan berembun. Ngeliat awan tersenyum, bahkan ngeliat bintang yang menari walau malam belum tersambut. Thankful God, untuk segala ingatan yang masih kuat melebihi radar neptunusnya si Maudy Ayunda :D
Ucapkan salam kerinduan pada Galih seorang, kedipkan mata ketika pengulangan nama Galih yang ketiga, pejamkan mata lalu berdoa.. Dengan dan tanpa Galih, semoga aku akan selalu tetap betah untuk berada disini, terus mencurahkan segala inspirasi yang nggak banyak orang tau :)
Lalu, gelembungkan si sexy permen karet dan... pampampam ketuk lantai dengan ujung jari kaki maka bergegaslah untuk tersenyum puas karena senja ini ada satu tulisan lagi menjadi penghuni disini.
Jakarta, 05 Juli 2013
nala-purple girl