Jakarta sore ini, 3 April 2014
Seperti biasa gue selalu menyuguhkan beberapa hal yang gue alami di kehidupan gue contohnya ...
"Selamet ye dik, si Wiku udeh jadi bokap sekarang! Si kelinci betina - Sonya udeh ngelahirin kemaren dua ekor anak cuma yang satu matinya nggak ketauan semoga yang satu lagi gue bisa rawat ye.."
Just Info, Wiku itu kelinci peliharaan gue yang dua tahun lalu gue beli bareng si Miky! Dia berjenis kelamin jantan, berbulu halus dan berwarna putih. Entah berapa bulan dia tinggal bareng keluarga gue di Jakarta. Yang gue inget gue bawa dia pindah ketika gue mudik lebaran dua tahun lalu, alasannya karena si Miky ternyata harus mengalami keracunan makanan yang mengakibatkan hidupnya harus berhenti hanya beberapa bulan saja. Dan si Sonya adalah kelinci dengan jenis kelamin betina kedua yang brother gue beli, sebelumnya ada yang namanya Felly dengan jenis kelamin betina juga. Felly mengalami penurunan kekebalan tubuh sehingga pada saat musim pancaroba maka kita harus ikhlas kalo Felly sudah tiada. Dan kabarnya si Sonya itu telah melahirkan dua ekor kelinci yang jenis kelaminnya belum kita ketahui, tapi sayang satu dari dua itu ternyata nggak bertahan lebih dari 3 hari. Ya apapun kejadiannya, satu atau dua keturunan yang Sonya hasilkan itu tetap anggota baru di keluarga Wiku.
Gue nggak tau sejak kapan gue suka kelinci. Yang gue inget, sejak gue SD kakak laki-laki gue pernah pelihara kelinci. Tapi semenjak gue melihat si Wiku diantara kelinci-kelinci lainnya yang ada di dalam kandang, gue merasa jatuh hati sama dia. Alhasil negosiasi harga gue ajukan dengan si penjual kelinci kala itu. Gue bawa si Wiku dengan harga yang cukup murah :)
Nggak cuma gue, semenjak hadirnya Wiku dikeluarga gue ternyata Papa, Mama, Abang dan ade gue amat antusias untuk melihara dia. Setiap harinya Mama selalu berusaha mau pergi ke pasar hanya untuk membeli sawi hijau atau wortel untuk asupan makanannya Wiku. Kadang sih Mama berkomentar karena uang belanjanya sering tekor karena Mama beli sawi hijau yang organik (Salah sendiri :p). Dan Papa, abang, ade dan gue akan sibuk gantiin lapisan koran sebagai alas tempat istirahatnya dia didalam kardus (Maklum waktu itu kita nggak sempet bikin rumah yang nyaman buat dia). Sampai akhirnya kita semua sibuk dan dengan berat hati Wiku di pindahkan ke Kota Kelahiran Mama. Disana Wiku dirawat sama Alm. Ua laki-laki, Ua Perempuan dan kedua sepupu gue yang cantik. Mereka menyimpulkan bahwa Wiku terlampau aktif hingga mereka terkadang kesulitan menemukannya. Oh iya, Wiku paling seneng kalo jilatin punggung kaki kita semua. Denger namanya dipanggil dia ngibrit nyamperin, kadang gue heran dia itu kelinci apa kucing sih koq bisa menjilat. Tapi sayang, gue nggak mengabadikan moment itu. Setelah meninggalnya Ua laki-laki, gue menitipkan Wiku pada kakak angkat gue. Dengan senang hati dia sekeluarga menerima kehadiran Wiku ditengah-tengah mereka. Gue bahagia, Wiku bisa menemukan keluarga baru yang mau merawat dia sepenuh hati.
Itu sedikit cerita gue soal kelinci :)
See next topic