Hahahashittt... berkoloni disini saat ini, kesannya seperti mentimun mentah bergetah dan terasa begitu kecut. *huek* tiga kepala baru menyesakkan suasana di office. They was educated but freak! Masa iya orang baru nggak ada pengenalan jati diri. Maen duduk dan berinstruksi seakan sudah graceful sebelumnya. Dasar aneh!
Lupakan mereka, dan....
Hanya sekeping celotehan dari hari sebelumnya yang baru sempet gue tulis disini. Gue sadar, telah banyak hal yang mengakibatkan rasa syukur gue itu mengendur. Sering banget gue ngerasa moody setiap kali ada pembicaraan yang nggak pengen gue denger. Mungkin terlalu naif untuk gue bilang kalo...
Gue nggak peduli orang mau ngobrolin apa dimana sama siapa dan tentang hal apa. Tau nggak sih yang namanya GOSIP itu tetap penting? *catet* PENTING. Gue juga heran penting darimana sampe gue harus nyiapin telinga gue dengan baik untuk hal tercela itu. Terkadang gue ngerasa kalo curhatan seseorang tentang orang lain itu nggak ngefek di kehidupan gue. Kasarnya sih, mau dia seperti apa bagaimana itu bukan hak paten gue untuk nge-mix kehidupannya. Terlalu ngebuang waktu untuk sibuk didalamnya.
Dan...
Di usia baru gue, semangat untuk lebih baik lagi selalu ada. Gue lebih sedikit legowo untuk banyak hal yang katanya sih nggak berpihak untuk kebaikan gue. Certainly, gue berterimakasih untuk banyak kenikmatanNYA yang hadir disini. Walau terkadang gue masih suka OLENG :D
Mengingat usia gue, disatu cerita ternyata bukan satu dua orang teman sekolah gue yang berencana untuk MENIKAH. Iya MENIKAH itu Ketika loe yakin sama pasangan loe untuk membangun RUMAH TANGGA. Oh God, so far.. Belum terpikir untuk kearah sana. Bahkan masih betah untuk seperti ini saja. Disibukkan dengan rutinitas yang kadang bikin gue jenuh, dilukisnya kening gue sama keributan kecil dirumah yang pada akhirnya kami berpikir kalo kami itu SATU, dialihkan perhatian oleh beberapa Public Pigure yang keren dimata gue - seperti AFGAN mungkin. Nggak tau kenapa gue selalu terobsesi sama cowok berkacamata & berlesung pipi. Hahaha..
Gue sendiri belum yakin sama isi hati gue, belum ngerasa klik sama siapapun setelah kepergian dia. Tapi maaf, gue udah ikhlas untuk kepergian dia. Karena banyak hal ngebuka mata gue kalo dia itu ternyata bukan satu-satunya sumber kebahagiaan gue. Dan, gue nggak pernah tau sampai kapan Allah ngendaliin perasaan gue netral seperti ini. Gue masih betah jadi kaleng krupuk yang bisa bikin cappucino panas untuk beberapa temen yang setia curcol sama gue. Argkhhh.. Walaupun terkadang gue capek harus muter otak supaya mereka bisa survive dan gak drama atas curhatannya.
Lagi suka banget nih sama lagu Distance Romance nya Alone At Last* di album #Integriti yang liriknya itu ... Believe,
I will find away for us to get there..
Making sense the dreams that we both have made
The barries of love that makes us far away
Only faith that can make us closer everyday..
etc.
Walau nggak ditemenin secangir kopi panas, sore ini cukup lumayan bikin gue semangat untuk nulis disini. Pernah nggak loe berpikir kalo suatu saat nanti temen-temen yang selama ini sering banget ngobrol atau curhat sama loe itu bakalan fokus dan banyak ninggalin waktu sama kita ketika mereka memilih untuk MENIKAH. Mungkin ya gue bisa narik kesimpulan kalo...
MENIKAH itu membuat dua kepala menjadi dewasa melalui proses ataupun secara spontan, yang dimana waktu untuk ngejalanin rutinitas sama temen-temen loe itu ya harus berkurang karena disibukkan dengan urusan RUMAH TANGGA. Dan kalo loe cewek, bakalan nggak sabar dikarunia buah hati lalu mengandung selama 9 bulan dan melahirkan dengan normal. Dan loe bersama pasangan loe akan mulai mengenakan kaos couple yang tulisannya *Mama & Papa* dan akan banyak hal baru yang muncul ngebuat loe kaget kalo ternyata masih banyak karakter tentang pasangan loe yang belum loe tau. Gubrak!
Tapi bagaimanapun itu semua, berbahagialah kalian yang sudah memiliki komitmen hubungan serius.
Dan gue masih diliputi rasa nggak nyaman dikantor. Banyak tugas baru yang kadang gue nggak ngerti mesti dikerjain seperti apa. thx,