Senin, 18 Maret 2013

sweetest moment

`akan tetap ungu dan pada setiap kelopak tulip itu masih tersimpan kerinduan yang tetap pada maknanya..

Jakarta dengan langit cukup menantang hari ini begitu mengilukan, desis menyebalkan. Hari ini jam berputar begitu cepat namun kabar langit masih saja bersama siluet orangenya. Tiga menit berlalu bahkan dua belas kali lipatnya berlalu hingga ada kesejukan yang hadir tanpa pernah dipikirkan sebelumnya. Terima kasih untukMU yang mengirimkan kesejukan tidak melalui mediator apapun selain sekeping obrolan di dunia maya yang bermakna. Celoteh si bocah maniak gelembung tentang sebuah kerinduan yang masih tersimpan pada tempat pertamanya tanpa lekuk perubahan sedikitpun, yang berbeda hanyalah sebuah pendewasaan mendalam akan kuantitasnya. Ia meyakini bahwa sesuatu yang berlebihan akan terasa begitu cepat berlalu entah meninggalkan makna atau tidak, ia akan tetap pada porsinya. Tentang kerinduan dan juga harapan. Bicara soal harapan, dia hanya bisa tersenyum saat gelembung itu hadir senja ini. Dia berbisik melalui nurani "jika kerinduan itu berakhir pada jemarinya, maka kebaikanlah yang ia harapkan. kebaikan untuk setiap hal yang ada disekitarnya."

Perlahan jemarinya menari, tidak ada kalimat yang pasti untuk menggambarkan suasana hatinya, mungkin hanya sekelompok senyum yang sama dari bibirnya. Sepasang mata indah itu berkelip setiap akhir kosakata yang tertulis dimemorinya. Sang editor dalam kepala, hanya bisa memonitori atas semua perasaan yang ada maka tumpahkanlah melalui rangkaian kata. Sudahlah, semua ada waktunya. Kebahagiaan itu akan tetap ada sejajar dengan pemikiran yang positif dan tanpa ruang sedikitpun untuk kekhawatiran akan kesedihan.

Terima kasih Ya Allah .. Selamat Senja Menjelang
 

THE WORDS Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos