"Jangan pernah berpaling ke belakang - Yang sudah berlalu, biarlah berlalu - Hadapilah yang akan datang.."
Kalimatnya sederhana, meskipun mengandung arti yang kompleks. Seseorang takkan bisa lepas dari bayang-bayang masa lalu namun lain halnya jika dia mengalami hilang ingatan. Baik buruknya sebuah masa lalu akan tetap mempengaruhi langkah kehidupan seseorang di masa depan. Sulitnya Move On atau bisa diartikan berkembang lebih baik dipengaruhi oleh beberapa alasan, seperti ...
Masa lalu yang sulit dilupakan - Momentum dimasa lampau entah bertemakan perasaan atau sebuah pemikiran logika sekalipun yang memiliki ruang lebih didalam memori otak manusia akan terasa sulit dilupakan. Membutuhkan dorongan sugesti di bawah alam sadar untuk benar-benar menginstruksikan bahwa momentum tersebut tidak harus teringat kembali.
Manusia bisa kapan saja jatuh cinta. Begitupun sebaliknya. Mereka bisa kapan saja patah hati - menerima kenyataan pahit tentang kejujuran perasaannya. Atau mungkin, sebuah kejadian dimana seseorang harus ditinggal pergi oleh orang yang amat sangat dicintainya. Itu dua contoh sederhana momentum yang sulit dilupakan.
Jeda - pernahkah kalian merasa putus asa? Atau mungkin bisa dikatakan menyerah?! Terhentinya satu step atau beberapa langkah dalam sebuah perencanaan tujuan. "Gue nggak yakin gue bisa memiliki hatinya :( .." atau "Ya Tuhan, kenapa Kau berikan ujian seberat ini..?" Kalian pernah berpikir tentang sebuah penyesalan atas waktu yang terbuang? Tentu tidak, dari (entahlah berapa jumlah manusia di bumi ini) tentu tidak banyak yang berpikir bahwa banyak waktu terbuang atas keteledoran mereka. Manusia terlalu sibuk untuk beberapa hal yang menghabiskan banyak waktu tanpa hasil alias NIHIL. Memikirkan orang yang namanya berkeliaran dipikiran kita, merindukan seseorang yang sudah tidak lagi menjadi milik kita, dan menginginkan seseorang kembali seperti dahulu menyayangii kita sepenuh hati sebelum akhirnya kita menyadari bahwa kita pernah menyianyiakan kehadirannya. Itu NIHIL. Manusia banyak mengejar pertanyaan-pertanyaan yang bersifat egois, dan manusia seperti itulah yang terkadang tidak mudah menerima jawaban dengan penilaian kenyataan terburuk. Mereka tergiur dengan kemungkina-kemungkinan manis dalam setiap pertanyaan.
Nggak Konsisten - Plin-plan :) tentu tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Seorang ilmuwan sekalipun itu pasti pernah mengalami kegoyahan atas pilihannya. Sulit memang jika kita dihadapkan pada dua pilihan tersulit. Me-eleminasi dua pilihan dari empat saja sudah sulit apalagi memilih satu diantara dua pilihan. Manusia dijaman sekarang akan lebih sulit jika diharuskan memilih orang mana yang lebih dikasihinya.
Galau - gue nggak yakin pada point ini. Istilah galau sedang booming sejak 2012 yang gue tau sih. Galau bisa di artikan sebagai dilematis. Satu momentum dimana seseorang merasakan tingkat kebimbangan amat tinggi, di bumbui kegelisahan bahkan ketidaknyamanan ketika berada disuatu tempat. Syndrom galau akan muncul ketika ada beberapa opsi yang harus dipilih.
Rasa Nggak Tega - Ini point dimana manusia dengan hati yang menyerupai peri dengan satu paket sifat tidak tegaan dengan mudahnya mereka dipengaruhi oleh orang lain yang dia sendiri belum bisa memastikan apakah orang lain itu benar-benar bisa memberikan dampak positif padanya. Ada lho orang lain yang menjelma bak srigala berbulu domba "Manis di depan - Pahit di belakang >< menikam dengan halus!" Belajarlah untuk bisa mengenali berbagai macam karakter / sifat pembawaan seseorang yang berada disekitar kita. Mudah percaya itu tidak dilarang namun alangkah baiknya kita bisa membatasi rasa kepercayaan kita. "Jangan mau dibodohi ya, guys ;) !"
Gue nggak tau point selanjutnya, ini dimana tulisan gue saat ini terkesan ngambang. Tapi, pastilah gue memiliki versi sendiri tentang beberapa alasan yang menghambat langkah gue untuk mencapai target yang sudah gue rencanakan secara matang.
Guys, perasaan itu sensitif. Dia abstrak namun dampaknya nyata. Ketika kalian jatuh cinta atau patah hati, jelas-jelas kalian dengan mudah mengabarkan pada dunia tentang apapun yang kalian rasakan atau alami dikehidupan kalian. Berjejernya jenis jejaring sosial kini dengan mudah menerima setiap keluhan manis atau pahit tentang kehidupan kalian. Tinggal bagaimana kita mahir untuk mengendalikan emosi dan ucapan yang ingin diucapkan namun lebih banyak di tuliskan pada jejaring sosial.
Oke guys, mungkin cuma itu yang bisa gue tulis disini. Setidaknya gue bisa membiasakan jemari gue untuk terus conect sama isi kepala gue.
thx, Regards..
bello :)