Kamis, 03 Oktober 2013

Crowded Day (!)



Ini dimana perkataan memang lebih mudah dibanding bertindak. Dan ini kasus dimana seseorang dengan mudah menguatkan orang lain yang sedang mengalami kerapuhan dibanding menguatkan dirinya sendiri saat mengalami sebuah masalah yang dianggapnya itu besar. Itukah yang dinamakan hukum alam. Ketika seseorang dengan beberapa kalimat keluar dari mulutnya berhadapan dengan seseorang yang sedang digandrungi masalah akan disebut motivator? Setelah kalimat-kalimatnya tersebut bisa mengembalikan beberapa persentasi semangat seseorang untuk meneruskan langkah kehidupannya yang sempet terjeda.

Dan ini dimana aku memilih stay di blog ini.

Dimana..
Menahan amarah supaya nggak meledak itu sulit. Sama halnya seperti dihadapkan atas seseorang yang kita hormati lantas dengan seenaknya dia menghantam jiwa kita hanya dengan ucapan dan beberapa tindakannya yang nggak pantas untuk dilakukan. Aku mengeluh hari ini, mengeluh terlalu lama lebih lama dari hari sebelumnya. Entah karena aku terlalu berlebihan menggunakan perasaanku atau memang aku sudah terlalu letih bersikap sabar padanya. Hanya Tuhan yang tahu.

Dan aku,

Aku masih menyimpan keinginan melihatnya berubah – menjadi manis (tidak usah banyak manis) sedikitpun sudah bisa membuatku tersenyum lega. Merubahnya menjadi sosok orang yang benar-benar aku harapkan – tak perlu dia menjadi seperti seorang pemimpin yang bijaksana menjadi sosok kakak yang mampu menguatkan hati adiknya itu sudah sempurna.

Bukan lagi tangisan, bukan itu yang aku bisa lakukan. Meski terkadang mata ini seperti kemasukan debu :) sengaja aku berpura-pura mengatakan itu pada diriku, kalian tahu kan dimana ada skenario untuk menutupi kesedihan. Dimana segilintir orang benar-benar mempelajari jurus jitu itu. Memaksakan menarik senyuman senatural mungkin hingga kesedihanpun terhapuskan dari sorot matanya.


Setidaknya aku lega, setelah beberapa paragraph diatas terampung menjadi sebuah bacaan. Sekedar bacaan untuk selingan. Karena hanya ini mediator terakhir yang bisa membuatku berada pada zona aman menurut versiku :) Meski saat ini aku mendengarkan lagu yang aku suka dalam waktu terakhir ini, dan hatiku berbisik tentang doa yang selalu aku tulis rapi dalam nurani, aku masih merindukan momen dimana aku benar-benar bisa berada dalam dekapan hangat orang-orang terkasih.

Bicara soal kasih sayang, bicara soal cinta :D tentang sebuah perasaan yang istimewa, perasaan yang aku belum rasakan lagi setelah perpisahan waktu itu. Tapi setidaknya aku bisa membebaskan perasaan yang selama ini mengusik dan selalu berakhir tanda tanya. Kerinduan aku pada sosoknya yang kini bukan lagi milikku yang entah sedang ada dimana, dan aku hanya bisa berdoa untuk hal kebahagiaannya. Percayakah kalian cinta yang tulus ialah cinta dimana hadir dari hati seseorang yang merelakan orang yang dicintainya itu bahagia walau bukan bersamanya. Memang terdengar naïf, cuma ya itu adanya. Pepatah selalu bilang kalau jodoh itu takkan lari kemana. Semua sudah ditakdirkan olehNYA. Hidup mati rejeki dan jodoh seseorang yang terlahir kedunia sudah tergariskan, tinggal manusianya yang menjemput semua itu dengan kebaikan ataukan sebuah kesalahpahaman akan tindakan dan pemikiran mereka.

Bahagia itu selalu berotasi. Bertukar tempat dan waktu. Jangan mengecilkan hati hanya karena ujianNYA yang bermacam-macam hingga membuat kita merasa rapuh melebihi sehelai daun kering yang terjatuh dari ranting. Bahagia itu bersama orang-orang yang mau menguatkan dirinya dengan mendekatkan diri pada Tuhan, berjuang dibarengi kesabaran.

“Tidak ada kesabaran yang sia-sia, tidak ada kecewa setelah kesabaran yang benar-benar tulus. Karena Tuhan tak pernah tuli, mendengar apa yang tak terucapakan sekalipun. Melihat atas apa yang tidak terekam oleh teknologi sekalipun.



 

THE WORDS Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos