Nggak biasanya gue kunjungan kesini pas sampe di meja kerja, sesuatu memaksa gue untuk bercerita. Oke, mata gue begitu sempit untuk di ajak melek, tapi gue coba untuk mengudara.. O:)
Katanya sih "Nggak perlu embun untuk sejukkan otak, angin pagi juga beroksigen murni.."
Sebuah kalimat majemuk yang gue baca di layar messenger #FB gue. Berulang kali gue baca sampe akhirnya kerinduan itu menyergap gue entah untuk interval keberapa. Tapi pagi ini cukup NICE! Dimana kelabilan gue naik ke persentasi 30 menuju 70, akibatnya gue emosi sehebat gue saat bikin gelembung dari permen karet. Allah ngirim dia untuk meredam segala bad mood gue, walau gak selama jalan kereta depok - kota (hehehe :D) Over all, gue makasih banget sama dia. Perasaan gue lebih baik dari sebelumnya.
Gue belajar mengesampingkan rindu yang berlebihan. Sepertinya dia sudah mulai membuka hati untuk orang lain yang lebih menggemaskan dari gue (hikss :'( hehe.. asal dia bahagia gue juga bahagia)
Panggil dia "Galih G.A.L.I.H ya Galih" nama yang masih terselip diantara doa-doa setiap gue berkomunikasi sama DIA. Allah tahu benar bagaimana perasaan si mata belo dan si pipi tembem ini. Hingga akhirnya DIA juga yang menghadirkan Galih lagi meski tidak sama seperti sebelumnya.
"Terima kasih untuk sebuah nama yang masih hangat terasa begitu dekat dalam pandangan, untuk sebuah senyum yang renyah ketika kita berbicara melalui tulisan, untuk sebuah pelukan yang selalu terucap walau belum terealisasikan, dan untuk setangkai tulip yang tergantikan oleh mawar merah yang ia inginkan... :)
Cokelat panas itu ada untuknya ketika bedug magrib tiba, Selamat Berpuasa Sunnah pria tampan :)
Best Hug,
Purple Girl - Nala